Sistem Perekonomian Dunia
Sistem
perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh
suatu negara untuk menempatkan atau menggunakan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan
mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah
bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya.
Berikut 3 contoh negara yang telah saya
analisis mengenai sistem perekonomian yang diterapkan nya .
1.Amerika
Amerika pada saat ini menerapkan sistem
ekonomi Liberal.Ekonomi liberal
adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik
seperti Adam Smith
atau French
Physiocrats.
Liberal
yang dianut Amerika adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal
balik dan usaha individu.Di Amerika setiap individu diharapkan mampu bekerja
sama,menciptakan peluang baru dalam perekonomian di negara mereka.
Ekonomi
di Amerika menjadi acuan ekonomi negara-negara lain,baik negara maju maupun
berkembang.Hal ini ditunjukan oleh mata uang Amerika yaitu dolar yang posisinya
meningkat atau lebih tinggi dari mata uang negara lain.
Akan
tetapi untuk saat ini Amerika sedang mengalami krisis ekonomi tanpa kita
sadari.Ini bermula pada saat Amerika membombardir Irak habis-habisan,akibatnya
APBN di Amerika tergilas.Sektor perumahan atau bisnis properti ,lembaga
keuangan ikut hancur.Kegagalan-kegagalan ini menjalar ke seluruh bidang
kehidupan di Amerika.Banyaknya pengganguran dan kriminalitas.banyak anak-anak
terlantar.Bahkan Negara lain pun terkena dampak dari krisis di Amerika ini.
2.Rusia
Rusia seperti Cina, telah
melakukan perubahan sistem ekonomi,dari sistem ekonomi terpusat menjadi sistem ekonomi
berbasis pasar.Proses perubahan ini terjadi sejak tahun 2000. Rusia sangat selektif dalam memaknai
nilai-nilai kapitalisme ke dalam proses reformasi yang sedang dijalankan.Karena jika salah langkah dalam penerapan system
akan berdampak buruk bagi perekonomian Rusia sendiri.
Dalam
menghadapi krisis globalisasi ekonomi saat ini,Rusia berusaha agar tidak
terjebak dalam kondisi saat ini. Rusia tidak ingin menanggung konsekuensi dari
globalisasi ekonomi yang menimbulkan instabilitas,meskipun Rusia tetap mengikutinya.Rusia
memiliki kemandirian dalam menyusun konsep globalisasi yang disesuaikan dengan
karakteristik politik dan ekonominya. Rusia
memiliki tekad untuk membangun
perokonomian yang kokoh agar dapat bertahan dalam menghadapi arus
kompetisi ekonomi yang semakin ketat yang terjadi di era globalisasi.
3. Vietnam
Vietnam merupakan
salah 1 negara yang menganut sistem ekonomi Sosialis. Sistem
ekonomi sosialis yaitu sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya
direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara terpusat.
Ideal pertumbuhan ekonomi yang
terjadi di Vietnam Ekonomi pasar telah membawa suatu perubahan dalam
kualifikasi sumber daya manusia di Vietnam terutama dalam perdagangan dan
profesi yang lebih bermutu.
Dalam sektor industry tahun 2000
Pemerintah Vietnam melaksanakan berbagai langkah dengan mendukung produksi
terutama industri yang memiliki keunggulan bersaing, seperti minyak mentah,
garmen, dan sepatu kulit. Langkah-langkah pendukungnya termasuk subsidi atas
bunga pinjaman, pengecualian atau pengurangan bea masuk impor, pajak
pertambahan nilai (VAT), dan asistensi pemerintah dalam pemasaran secara
periodik (bulanan atau triwulanan). Bagi
pebisnis Indonesia, ada beberapa produk utama Vietnam yang patut dikenali dan dicermati.
Produk-produk itu di antaranya garmen dan tekstil, barang elektronika, sepatu,
produk air kemasan, beras, kopi, karet, batu bara, minyak mentah, tembaga,
kertas, jenis paper board, dan sebagainya. Produk di atas menjadi
saingan dalam ekspor, patut diteliti dari mutu, harga, penyerahan dan pelayanan
purnajual).
Prioritas utama pemerintah Vietnam adalah
pertumbuhan ekonomi. Dengan menyadari realita kebutuhan akan pertumbuhan,
ternyata model pertumbuhan yang didorong ekspor negara industri baru Asia yang
berhasil mempunyai daya tarik dan kenaikan ekspor serta arus modal asing dalam
tahun-tahun belakangan ini, menumbuhkan optimisme bagi berbagai kalangan
pembuat kebijakan dan bisnis. Mereka menganggap bantuan luar negeri dan
investasi sebagai dorongan yang menentukan pada take off , dan karena
itu industri yang berorientasi pada ekspor diberi prioritas utama.
Sistem Perekonomian
Indonesia
*Sistem ekonomi orde baru zaman Soeharto
Maret
1966 Indonesia memasuki pemerintahan orde baru dan perhatian lebih ditujukan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan
sosial, dan juga pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan sistem ekonomi terbuka
sehingga dengan hasil yang baik membuat kepercayaan pihak barat terhadap
prospek ekonomi Indonesia. Sebelum rencana pembangunan melalui repelita
dimulai, terlebih dahulu dilakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial,
politik serta rehabilitasi ekonomi di dalam negeri. Pemerintah juga menyusun repelita
secara bertahap dengan target yang jelas, IGGI juga membantu membiayai
pembangunan ekonomi Indonesia. Dampak repelita terhadap perekonomian Indonesia
cukup mengagumkan, terutama pada tingkat makro, pembangunan berjalan sangat
cepat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun yang relative tinggi.
* Sistem ekonomi setelah orde baru
Bangsa
Indonesia setelah orde baru mengalami suatu kondisi yang sangat mendukung untuk
mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sangat diinginkan rakyat.Awal orde
baru di awali dengan masa-masa rehabilitasi,perbaikan hampir di seluruh sektor
kehidupan.
Pemerintahaan Orde Baru juga menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan
menekan inflasi, menstabilkan mata uang, penjadwalan ulang hutang luar negeri,
dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.
Tercatat bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%v
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%v
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%v
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%v
Tercatat bahwa :
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%v
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%v
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%v
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%v
Tahun 1970-an harga minyak
bumi meningkat dan menyebabkan melonjaknya nilai ekspor.Tahun 1968 sampai 1981 tingkat
pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 7%.
Setelah orde baru
berlangsung selama beberapa tahun yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dunia
politik Indonesia dan secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam
negeri dari jalan yang ditempuh Presiden Soekarno pada akhir masa jabatannya.
Pemerintahan
orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto berlangsung sangat lama.Awalnya
pemerintahan ini sangat di senangi oleh rakyat karena kesejahteraan rakyat
meningkat,namun pada akhirnya saat tahun 1998 rakyat Indonesia mengadakan unjuk
rasa dan tindakan-tindakan anarkis agar Presiden Soeharto turun dari jabatannya.
Gemelut
sistem perekonomian di Indonesia terjadi saat pemerintahan Ibu Megawati.Harga
minyak naik dan akibatnya minyak susah ditemukan.Gemelut itu pun terus
berlangsung sampai saat pemerintahan Bapak SBY.Bukan hanya harga minyak yang
naik,tetapi harga BBM dan bahan-bahan pokok ikut naik.Akibatnya banyak rakyat
miskin di Indonesia.
Para Pelaku Sistem Perekonomian
Indonesia
Salah
satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah pendapatan
nasional. Menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (GDP)
GDP (Gross Domestic Product) atau Produksi Dometik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar.
GDP (Gross Domestic Product) atau Produksi Dometik Bruto adalah pendapatan nasional yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di wilayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai terjadi perhitungan ganda (double counting) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional (GDP) Indonesia tampak lebih besar.
Hampir
semua para pelaku ekonomi di Indonesia sangat mementingkan pendapatan yang
dihasilkan oleh mereka hanya untuk diri mreka sendiri,mereka tidak memikirkan
Negara bahkan kadang-kadang mereka merugikan negara.
Menghitung
pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran (GNP)
GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya di peroleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.
GNP (Gross National Product) adalah pendapatan nasional yang nilainya di peroleh dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelaku / sektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dibatasi oleh wilayah, maka GNP dibatasi oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artinya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.