Selasa, 28 April 2015

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERSI KE IFRS



ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERSI KE IFRS

TOPIK: AKUNTANSI KOMPARATIF: EROPA dan AMERIKA

1. Latar Belakang
           
            Seiring dengan berkembangnya zaman pada era globalisasi terutama dalam persaingan industri bisnis dan ekonomi, menuntut setiap perusahaan untuk menunjukkan kinerja yang terbaik dari setiap usaha yang dijalankan. Hal ini menyebabkan kegiatan perusahaan menjadi semakin kompleks, terutama perusahaan-perusahaan yang sudah go public. Perusahaan go public diwajibkan untuk mampu menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, mengingat bahwa informasi yang diberikan akan memberikan dampak bagi pengguna terutama investor dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan merupakan catatan mengenai informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan laporan posisi keuangan pada awal periode. Oleh karena itu, dalam penyusunan laporan terdapat suatu satndar yang mengatur agar laporan keuangan yang dibuat dapat relevan, handal, dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan. Standar akuntansi berisi tentang aturan-aturan dalam pengakuan, pengukuran, pengungkapan dan penyajian suatu pos dalam laporan keuangan. Standar akuntansi yang berkualitas akan memberikan pengaruh kepada kualitas pelaporan yang dihasilkan.
             Standar akuntansi berbasis internasional sangat diperlukan seiring dengan perkembangan munculnya bisnis pada perusahaan multinasional. Pada saat ini dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas Negara, dimana sumber daya produksi misalnya kas yang merupakan alat tukar paling likuid yang dimiliki oleh seorang investor di suatu negaraa tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat dari satu negara ke negara lain, misalnya melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi pasar modal jutaan atau bahkan miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Pergerakan ini tidak dapat dihalangi oleh teritori negara. Perkembangan yang mengglobal seperti inilah dengan sendirinya menuntu adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan secara seragam baik oleh pasar modal atau perusahaan.
            International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah suatu standar internasional dalam pelaporan keuangan yang disusun sebagai solusi dalam masalah perbedaan standar-standar local di berbagai negara. IFRS diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB). Tujuan dari IFRS adalah untuk mampu membandingkan laporan keuangan serta mampu menambah informasi yang lebih berkualitas di dunia internasional, arus modal secara global dapat dikurangi serta mengurangi pula perbedaan ketentuan dalam pelaporan keuangan, selain itu IFRS juga mampu membantu perusahaan multinasional dalam mengurangi biaya pelaporan dan biaya analisis serta kualitas pelaporan dapat ditingkatkan. Pada tanggal 1 Januari 2012, IAI sudah menetapkan untuk melakukan adopsi penuh IFRS pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebelumnya, Indonesia menganut standar akuntansi yang diadopsi dari US GAAP dan sebagian dibuat sendiri oleh IAI. Salah satu perusahaan yang telah go public dan menerapkan IFRS adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
            Dalam penulisan ini yang menjadi topic utama dalah kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi perusahaan yang telah dilakukan pada waktu tertentu. Salah satu kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan yang merupakan alat untuk mengukur kesehatan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dapat diukur melalu rasio keuangan seperti likuiditas, profitabilitas maupun solvabilitas.

2. Metode Penulisan
            Penulisan ini merupakan penulisan yang bersifat komparatif yang membandingkan kinerja perusahaan sebagai variabel terikat (Y) dan konvensi ke IFRS sebagai variabel bebas (X). Objek penulisan ini adalah PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Data yang digunakan yaitu informasi pada laporan keuangan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia. Objek penulisan sebelum konversi ke IFRS adalah laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia tahun 2008-2010 sedangkan periode setelah konversi ke IFRS tahun 2011-2013.
            Untuk mengetahui persentase nilai-nilai rasio keuangan dapat menggunakan acuan sesuai dengan standar ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dengan memilih beberapa rasio yang dipengaruhi oleh penerapan IFRS antara lain:
·         Rasio Likuiditas
            Loan to Asset Ratio
            Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam memenuhi             permintaan debitur dibandingkan dengan asset bank yang dimiliki. Tingkat        likuiditas rendah apabila nilai dari rasio ini tinggi.
                        Loan to Asset Ratio= Total Loan     X 100%
                                                            Total Assets    

·         Rasio Profitabilitas
            Return On Asset
            Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan laba dengan total asset yang         dimiliki oleh bank. Penggunaan asset yang baik serta tingkat keuntungan yang tinggi ditunjukkan oleh nilai ROA yang besar.
                        Return On Asset= EBIT               X 100%
                                                       Total Assets

·         Rasio Solvabilitas
            Debt to Asset Ratio
            Rasio ini merupakan rasio yang membandingkan total hutang dengan total asset.    Rasio ini menunjukkan kemmapuan bank dalam menutupi hutang-hutangnya             dengan asset yang dimiliki. Rasio ini menunjukkan perbandingan antara            kewajiban dengan asset yang dimiliki.
                        Debt to Asset Ratio= Total Hutang    X 100%
                                                            Total Assets    







3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1.
Hasil Analisis Rasio Likuiditas
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
Tahun
Loan to Asset Ratio (LAR)

Peningkatan/Penurunan
2008
0.5551

2009
0.5008
Penurunan
2010
0.5206
Peningkatan
2011
0.5233

2012
0.5816
Peningkatan
2013
0.6304
Peningkatan




                        Sumber olahan data penulis 2015
           
Berdasarkan Tabel 1 Loan to Asset Ratio PT. Bank Negara Indonesia Tbk mengalami penurunan pada tahun 2008 ke 2009 sebesar 5.43% sedangkan untuk tahun 2009 sampai 2010 mengalami peningkatan sebesar 1.98%, namun untuk tahun selanjutnya yaitu tahun 2010 sampai 2013  selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dengan rata-rata 3.57%. Hal ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun, PT Bank Negara Indonesia selalu memperbesar usaha kreditnya. IFRS merupakan standar yang berbasis true and fair value. Hal ini memiliki dampak terhadap nilai asset dari PT Bank Negara Indonesia Tbk, sehingga setiap asset yang dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia akan dinilai berdasarkan true and fair value.  Loan to Asset Ratio merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan jumlah asset yang dimiliki. LAR ini berkaitan dengan salah satu hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi yaitu pengukuran dan penilaian. Penilaian terhadap assets yang dimiliki akan mengalami perubahan setiap tahunnya


Tabel 2.
Hasil Analisis Rasio Profitabilitas
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
Tahun
Return On Asset (ROA)

Peningkatan/Penurunan
2008
0.0096

2009
0.0151
Peningkatan
2010
0.0221
Peningkatan
2011
0.0249

2012
0.0267
Peningkatan
2013
0.0292
Peningkatan




                        Sumber olahan data penulis 2015

            Berdasarkan Tabel 2 Return On Asset  PT. Bank Negara Indonesia Tbk mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rata-rata peningkatan Return On Asset pada tahun 2008 sampai 2010 yaitu sebesar 0,42% sedangkan pada tahun 2011 sampai 2013 Return On Asset PT. Bank Negara Indonesia Tbk juga mengalami peningkatan setiap tahunnya. Rata-rata peningkatan Return On Asset  pada tahun 2010 sampai 2013 yaitu sebesar 0.68%. Setiap peningkatan yang terjadi menunjukkan bahwa PT Bank Negara Indonesia Tbk telah mampu menunjukkan efektivitas dalam menghasilkan laba berdasarkan asset yang dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia setelah konversi IFRS dinilai dengan basis fair value. Hal ini menyebabkan asset PT Bank Negara Indonesia akan mengalami perubahan karena dihitung berdasarkan nilai sekarang.







Tabel 3.
Hasil Analisis Rasio Solvabilitas
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
Tahun
Debt to Asset Ratio (DAR)

Peningkatan/Penurunan
2008
0.9234

2009
0.9143
Penurunan
2010
0.8666
Penurunan
2011
0.8735

2012
0.8694
Penurunan
2013
0.8767
Peningkatan




                        Sumber olahan data penulis 2015

            Berdasarkan Tabel 3 Debt to Asset Ratio PT. Bank Negara Indonesia Tbk mengalami penurunan pada tahun 2008 sampai 2010 dengan rata-rata sebesar 1,9% sedangkan pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan sebesar 0.41%, tahun 2012 ke 2013 mengalami peningkatan sebesar 0,73%. DAR merupakan rasio yang membandingkan total hutang dengan total asset yang dimiliki PT Bank Negara Indonesia Tbk. Penerapan fair value pada IFRS berdampak pada nilai asset yang dimiliki. Hal ini disebabkan oleh penilaian asset yang menggunakan basis fair value berdampak pada peningkatan nilai asset yang dimiliki, sehingga akan menyebabkan nilai dari DAR menurun.








Tabel 4.
Hasil Analisis Komparatif Rasio-Rasio Keuangan
PT. Bank Negara Indonesia Tbk
Tahun
Loan to Assets Ratio
Return On Asset Ratio
Debt to Assets Ratio
2008
0.5551
0.0096
0.9234
2009
0.5508
0.0151
0.9143
2010
0.5206
0.0221
0.8666
2011
0.5233
0.0249
0.8735
2012
0.5816
0.0267
0.8694
2013
0.6304
0.0292
0.8767
Sumber olahan data penulis 2015

            Berdasarkan hasil perhitungan dan hasil komparasi rasio keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk antara periode sebelum konversi IFRS (2008-2010) dengan periode setelah konversi IFRS (2011-2013) memiliki perbandingan dinilai dengan perhitungan rasio-rasio keuangan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal pokok yang diatur atau disebabkan oleh penerapan konversi IFRS yaitu:
a.       Penilaian dan pengukuran asset
b.      Pengakuan biaya research and development

4. Kesimpulan
            Berdasarkan hasil perhitungan maupun hasil komparasi rasio keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk sebelum konversi IFRS dengan periode setelah konversi IFRS diperoleh simpulan sebagai berikut: Terdapat perbedaan kinerja pada PT Bank Negara Indonesia Tbk  yang dinilai dari Loan to Asset Ratio, Return on Asset serta  Debt to Asset Ratio antara periode sebelum konversi IFRS dengan periode setelah konversi IFRS. Perbedaan kinerja antara periode sebelum konversi IFRS dengan periode setelah konversi IFRS disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: penerapan prinsip penilaian asset yang menggunakan basis fair value atau nilai wajar untuk periode setelah konversi IFRS, metode pengakuan biaya research an development yang tidak dikapitalisasi.
Daftar Pustaka

1.      Imam Annisarah. 2013. Analisis Survei Penerapan SAK IFRS untuk PSAK NO 1 dan PSAK NO 2.
2.      Handayani, Yusvika Pitri. 2014. Analisis Perbedaan Manajemen Laba Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Akuntansi Keuangan (Konvergensi IFRS).
3.      Melinda. 2014. Pengaruh Penerapan SAK (Konvergensi IFRS) Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan.
4.      Nuariyanti, Ni Kadek Intan dan Ni Made Adi Erawati. 2014. Analisis Komparatif Kinerja Perusahaan Sebelum dan Sesudah Konversi ke IFRS. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556.
5.      Muchlis, Saiful. 2011. Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional dan Dampak Penerapan Dari Adopsi Penuh IFRS Terhadap PSAK. Volume 1 Nomor 2 Tahun 2011.
6.      Claudya, Ursula dan Pratiwi Budiharta. Analisis Perbedaan Kualitas Akuntansi Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS.
7.      Aristiya, Maria Maya dan Pratiwi Budiharta. Analisis Perbedaan Tingkat Konservatisme Akuntansi Laporan Keuangan Sebelum dan Sesudah Konvergensi IFRS.
8.      Sianipar, Glory A.E.M. 2013. Analisis Komparasi Kualitas Informasi Akuntansi Sebelum dan Sesudah Pengadopsian Penuh IFRS di Indonesia.
9.      www.idx.co.id di akses tanggal 17 April 2015 08.00 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar