Selasa, 28 April 2015

Pencatatan Standar Akuntansi di Jerman dan di Belanda

 
Pencatatan Standar Akuntansi  di Jerman dan di Belanda

Topik: Akuntansi Komparatif Eropa 

Pembahasan

Pengertian Akuntansi Internasional
Menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18) akuntansi internasional yaitu akuntansi untuk transaksi antar negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.

Mengapa akuntansi internasional?
Baik Negara maju atau Negara berkembang, besar atau kecil, pada belahan bumi yang satu ataupun yang lain, semuanya mengalami hubungan internasional yang lebih erat dan ketergantungan ekonomi yang lebih tinggi. Surat kabar, berita sore, kampanye politik dan pembenaran terhadap semua kebijakan social mengacu kepada dimensi-dimensi internasional, maka dari itu dibuatlah 15 faktor lingkungan yang member dampak pada akuntansi.
  1. 1  Berpikir secara global
    2.      Ketergantungan perekonomian
    3.      Pasar modal global
    4.      Perusahaan-perusahaan Multinasional
    5.      Operasi internasional yang menguntungkan
    6.      Teori yang tidak memadai
    7.      Kompetensi manajemen internasional
    8.      Rintangan akuntansi
    9.      Pendapatan dan rasio yang tidak dapat diperbandingkan
    10.  Kebutuhan dan standar internasional
    11.  Menara akuntansi “Babel”
    12.  Beragamnya pembuatan standar
    13.  Ekonomi publik dari akuntansi dunia
    14.  Relevance lost dari akuntansi manajerial
    15.      Pendidikan dan riset

    Suatu perusahaan mulai terlibat dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan dimulai saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan pembeli asing. Kesulitan-kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestic ingin melakukan investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika pembeli diminta untuk memberikan informasi financial berkaitan dengan perusahaannya, ada kemungkinan bahwa informasi finansial tersebut tidak mudah berkaitan dengan perusahaannya, ada kemungkinan bahwa infromasi financial tersebut tidak mudah diinterprestasikan, mengingat adanya asumsi-asumsi akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual. Hal yang harus diantisipasi adalah jika pembeli membayar dalam mata uang asing. Misalnya, sebuah perusahaan di Indonesia melakukan ekspor hasil produksinya kepada perusahaan di Jerman, dan pembeli membayar dalam EURO Germany. Perusahaan domestik harus mengantisipai adanya rugi atau untung potensial yang mungkin timbul karena perubahan nilai tukar antara saat order pembelian dicatat dengan saat pembayaran diterima.
          Akuntansi untuk operasi anak perusahaan di luar negeri harus sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan institusi yang berwenang di Negara yang bersangkutan, yang berbeda dengan aturan-aturan di negara induk perusahaan. Selain itu harus dibuat juga sistem informasi manajemen untuk memonitori, mengawasi dan mengevaluasi operasi anak perusahaan serta membuat sistem untuk melakukan konsolidasi hasil operasi perusahaan induk dan anak. Akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional yang beroperasi di berbagai negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Selain itu pasar modal juga berkembang dengan pesat yang ditunjang dengan pasar modal  internasional berlangsung secara real time basis.
     
     
     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sistem Akuntansi 

                Radebaugh dan Gray (1997:47) menyebutkan sedikitnya ada empat belas faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah:

    1.      Sifat kepemilikan perusahaan

    2.      Aktivitas usaha

    3.      Sumber pendanaan dan pasar modal

    4.      Sistem perpajakn

    5.      Eksistensi dan pentingnya profesi akuntan

    6.      Pendidikan dan riset akuntansi

    7.      Sistem politik

    8.      Iklim social

    9.      Tingkat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan

    10.  Tingkat inflasi

    11.  Sistem perundang-undangan

    12.  Aturan-aturan akuntansi

    Standar Akuntansi di Jerman
                Karakteristik utama akuntansi Jerman adalah bahwa akuntansi Jerman berada dibawah hukum pajak. Dominasi aturan-aturan akuntansi pajak berarti bahwa tidak ada perbedaan antara laporan keuangan yang disiapkan bagi tujuan pajak dan laporan keuangan yang dipublikasikan. Karena persoalan pajak mendominasi segala hal, tidak ada pembuatan keputusan terpisah berkenaan dengan pemilihan prinsip akuntansi apapun.
    Penyusunan standar akuntansi keuangan di Jerman diatur oleh German Institute. German Institute berurusan dengan penyusunan standar-standar aduting, tetapi juga mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi dan interprestasi-interprestasi atas persoalan-persoalan akuntansi keuangan.
    Pengukuran akuntansi di Jerman, Jerman merupakan salah satu pengikut setiap prinsip biaya historis di dunia. Aturan-aturan kapitalisasi sangat spesifis. Biaya memulai atau biaya ekspansi bisnis oleh dikapitalisasi, sedangkan biaya untuk mendapatkan modal ekuitas atau aset-aset tak berwujud yang tidak diperoleh dalam transaksi pertukaran tidak boleh dimasukkan dalam neraca. Hukum pajak menghendaki agar goodwill yang diperoleh dikapitalisasi dan diamortisasikan selama periode lima belas tahun. Persediaan dinilai pada lower of cost or net realizable value, dan metode FIFO dan LIFO dibolehkan jika kedua metode ini sesuai dengan arus pihak barang-barang. Aset tetap yang terdepresiasi merupakan subyek tarif depresiasi pajak. Dana investasi yang berasal dari program-program insentif dicatat sebagai laba pada tahun diterimanya. Kontrak-kontrak jangka panjang mesti diukur berdasarkan cost based work in progress bukan berdasarkan metode percentage of completion. Pajak penghasilan tertunda jarang ada di Jerman. Jika adapun jumlahnya tidak signifikan. Bentuk metode pembelian yang diizinkan di Jerman yaitu metode nilai buku dan metode revaluasi. Harga perolehan merupakan dasar untuk menilai aset terwujud. (Jerman merupakan salah satu penganut paling loyal terkait prinsip harga perolehan. Sikap kuatnya terhadap anti-inflasi merupakan hasil dari penghapusan dua periode inflasi yang mngerikan yang dilalui pada abad ke-20). Persediaan dicatat pada biaya atau pasar yang lebuih rendah; FIFO, LIFO, dan rata-rata merupak metode untuk menentukan biaya. Depresiasi aset tetap disesuaikan dengan penurunan tingkat pajak.  Biaya riset dan pengembangan dibebankan saat terjadinya. Pinjaman dana biasanya tidak dikapitalisasi, tapi kewajiban pensiun diakui berd sarkan penentuan nilai tafsiran yang sesuai dengan undang-undang perpajakan. Pajak-pajak yang ditangguhkan biasanya tidak muncul dalam akun perusahaan pribadi, karena pajak-pajak tersebut telah ditetapkan. Namun, pajak-pajak tersebut bisa muncul dalam laporan gabungan jika metode akuntansi yang digunakan untuk penggabungan berbeda ddengan yang digunakan untuk akun pribadi. Dalam kasus ini, pajak-pajak yang ditangguhkan harus disusun menggunakan metode uang.
     

    Tabel 1. Ringkasan Praktik Akuntansi IFRS di Jerman
    IFRS
    Jerman

    Kombinasi bisnis
    Pembelian
    Pembelian
    Pembelian atau penyatuan
    Kapitalisasi dan pengujian penurunan nilai
    Kapitalisasi dan amortisasi, bias juga dimasukkan ke dalam simpanan
    Goodwill
    Metode ekuitas
    Metode ekuitas
    Asosiasi
    Harga perolehan dan harga pasar
    Harga perolehan
    Valuasi aset
    Dasar ekonomi
    Dasar pajak
    Beban depresiasi
    Tidak diizinkan
    Diizinkan
    Valuasi persediaan LIFO
    Diakui
    Diakui
    Kemungkinan rugi
    Dikapitalisasi
    Tidak dikapitalisasi
    Pinjaman dana
    Diakui
    Tidak diakui
    Pajak tangguhan simpanan untuk manipulasi laba
    Tidak
    Digunakan
     

    Standar Akuntansi di Belanda
                Sebelum 1970, persyaratan hukum Belanda atas akuntansi, auditing, dan pelaporan keuangan sedikit, sangat umum, dan sangat tidak signifikan secara ekonomis. Act on Annual Accounts 10 September 1970 mengubah semuanya. Undang-undang tersebut meletakkan dasar bagi perkembangan akuntansi statuation selanjutnya di Belanda. Ketetapan utama 1970  Act yaitu:
    1.      Laporan keuangan tahunan harus memperlihatkan pandangan yang wajar mengenai posisi keuangan dan hasil operasi tahun yang bersangkutan, dan semua item di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara tepat.
    2.      Laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan “praktik bisnis yang sehat” .
    3.      Basis-basis bagi penyajian aset dan kewajiban dan hasil-hasil operasi yang menentukan harus diungkapkan.
    4.      Laporan keuangan harus disiapkan secara konsisten dan efek-efek material karena perubahan dalam kebijakan-kebijakan akuntansi harus diungkapkan secara benar.
    5.      Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan yang menyertainya.

    Karakteristik akuntansi di Belanda adalah adanya penekanan umum yang kuat atas aspek-aspek konseptual disiplin akuntansi. Disiplin akuntansi di anggap sebagai sub bidang ekonomi bisnis.
         Penyusunan standar akuntansi keuangan di Belanda. Standar-standar akuntansi keuangan dalam tradisi Inggris Amerika tidak terdapat di Belanda. NIvRA berpartisipasi secara luas dalam segala hal yang berhubungan dengan akuntansi di Belanda. NIvRA berpartisipasi dalam CAR dan dalam komisi-komisi yang bertugas merevisi ketentuan-ketentuan akuntansi dalam undang-undang perdata. Anggota-anggota NIvRA duduk dalam Enterprise Chambar in Amsterdam sebagai staf pengajar akuntansi pada universitas-universitas terkemuka Belanda, dan dalam IASC serta dalam komite-komite EC, OECD, PBB, dan Internasional Federation of Accountants. Jadi, perspektif Belanda mengenai persoalan-persoalan akuntansi dapat didengar dimana-mana.
        Pengukuran Akuntansi di Belanda, terdapat basis konseptual dan interprestasi yang agak lebih fleksibel dalam pengukuran akuntansi di Belanda. Fleksibiltas ini dapat dilihat dengan dibolehkannya pemakaian pengukuran akuntansi current value. Perusahaan-perusahaan besar Belanda mencatat persediaan dan aset tetap terdeprisiasi pada current value bersama-sama dengan beban depresiasi berbasis current value dalam laporan laba rugi dan cadangan berbasis current value dalam seksi modal dalam neraca. Perusahaan multinasional besar dan terkenal menggunakan pengukuran akuntansi current value dalam laporan keuangan yang dipublikasikannya sejak tahun 1951. Persediaan biasanya dinyatakan pada lower of cost or market value, dan pengukuran current value diwajibkan jika laporan keuangan didasarkan pada biaya historis. Dengan pengungkapan yang benar, LIFO dan base stock methods juga bisa digunakan. Seluruh pengakuan aset yang lain di Belanda sama dengan kebiasaan di Inggris dan Amerika. Aturan-aturan kapitalisasi bunga juga sama. Sewa guna usaha, kontinjens, dan biaya pensiun biasanya diukur serupa dengan cara Inggris dan Amerika. Pajak penghasilan tertunda biaya diakui berdasarkan basis konsep alokasi komprehensif dan diukur sesuai dengan liability method. Goodwill hasil pembelian boleh langsung dihapus atau diamortisasikan selama periode yang tidak melebihi 10 tahun, namun sebagian besar perusahaan mengamortisasikan goodwill ini selama 5 tahun. Perusahaan-perusahaan di Belanda sebagian besar melakukan konsolidasi penuh atas perusahaan-perusahaan anak dan memakai equity method bagi entitas-entitas yang tidak dikuasai tetap terdapat penyertaaan saham. 
        Di Belanda tidak ada aturan yang tegas mengenai transaksi valuta asing. Secara umum, perusahaan-perusahaan Belanda mengungkapkan metode translasi apa yang dipakai dan bagaimana perbedaan setelah translasi diperlukan. Praktik-praktik yang ada menyukai kurs akhir tahun dan setiap perbedaan translasi dimasukkan dalam laba tahun berjalan. Keuntungan dari translasi valuta item-item moneter jangka panjang boleh ditunda dan diamortisasikan ke laba sampai item tersebut jatuh tempo. Transaksi atau kejadian tertentu yang jarang terjadi, yang memiliki efek yang material boleh dibebankan atau dikreditkan secara langsung ke modal. Ini meliputi item-item seperti:
     

    ·         Goodwill atau goodwill negaitf yang dibayar atau diterima akibat akuisisi kepemilikan.
    ·         Efek dari penignkatan yang jarang terjadi terhadap dana penisun karyawan.
    ·         Keuntungan atau kerugian luar biasa akibat reorganisasi keuangan.
    ·         Keuntungan atau kerugian pajak tertunda akibat perubahan tarif pajak.
    ·         Kerugian properti yang luar biasa akibat nasionalisasi atau hancurnya aset yang tidak diasuransikan.
    ·         Efek dari perubahan-perubahan luar biasa dalam penilaian.
    ·         Keuntungan dan kerugian translasi dari investasi dalam satuan valuta asing.

    Ukuran perusahaan menentukan persyaratan-persyaratan pelaporan tahunan, yang dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

    Besar
    Menengah
    Kecil
    Penyiapan
    Laporan direktur, neraca penuh, laporan Laba Rugi dan catatan, informasi lainnya secara penuh termasuk laporan audit.
    Laporan direktur, neraca penuh, laporan Laba Rugi ringkas dan catatan informasi lainnya secara penuh  termasuk laporan audit.
    Laporan direktur, neraca dan laporan Laba Rugi ringkas dan catatan informasi yang terbatas termasuk laporan audit.
    Filling
    Penuh seperti diatas
    Laporan direktur, neraca dan laporan Laba Rugi ringkas dan catatan informasi lain yang terbatas termasuk laporan audit.
    Neraca singkat dan catatan atas neraca saja.
    Audit
    Ya
    Ya
    tidak

                Informasi tambahan lain yang diwajibkan bagi laporan keuangan di Belanda diantaranya:
    a.       Laporan auditor.
    b.      Pernyataan tentang ketentuan pencadangan atau laba rugi  sesuai dengan akte-akte pendirian asosiasi perusahaan.
    c.       Pernyataan mengenai laba aktual atau susulan pandangan laba atau perlakuan terhadap rugi.
    d.      Pernyataan tentang peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kontribusi untuk membiayai defisit suatu asosiasi kerjasama atau mutual guarantee company, jika peraturan-peraturan ini berbeda dengan perundang-undangan.
    e.       Daftar nama orang-orang yang diberikan hak kepemilikan khusus oleh anggaran dasar perusahaan dan penjelasan mengenai hak tersebut.
    f.       Penjelasan mengenai kewajiban pembagian laba pihak ketiga atau kewajban-kewajiban yang sama.
    g.      Laporan penuh termasuk laporan auditor, mengenai perusahaan-perusahaan anak yang belum dimasukkan ke dalam laporan konsolidasi perusahaan.
    h.      Pernyataan mengenai setiap kejadian yang memiliki konsekuensi keaungan penting, yang timbul setelah tahun fiskal dengan mengindikasikan besarnya konsekuensi tersebut.

    Pelaporan sosial tahunan bersifat sukarela tetapi umum bagi perusahaan-perusahaan besar. Pelaporan semacam itu tampaknya merupakan sarana komunikasi korporasi bagi serikat perdagangan dan karyawan korporasi. Dalam konteks Belanda, pelaporan sosial terutama meliputi persoalan-persoalan ketenagakerjaan dan personalia. Item-item yang dicakup meliputi rincian upah yang dibayar, statistik keselamatan, ketersediaan jasa medis dan fasilitas rekreasi, biaya program pelatihan karyawan, dll.



      


    Daftar Pustaka
    1.      Choi, Frederick D.S dan gary K. Meek. 2010. International Accounting Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat




Tidak ada komentar:

Posting Komentar