Analisis
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi pada Emiten Perbankan
Pemerintah yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013)”
Topik: Pelaporan
Keuangan dan Perubahan Harga
Latar
Belakang
Sebagai negara yang melakukan perkembangan
perekonomian, maka Indonesia membutuhkan adanya modal atau dana jumlah yang
besar sebanding dengan pertumbuhan yang ditargetkan. Pasar modal memiliki peran
penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sara
pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendpatkan dana dari
masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat
digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi.
Investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan
yang matang, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang
dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan. Dalam
kegiatan analisis dan memilih saham, para investor memerlukan
informasi-informasi yang relevan dan memadai melalui laporan keuangan. Informasi yang terdapat pada laporan keuangan
sangat berguna bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan
tersebut. Selain itu investor juga memerlukan informasi akurat lainnya yaitu
mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab
fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli.
Informasi harga saham perusahaan sangat
penting bagi investor untuk mendapatkan keuntungan atas kepemilikan saham yang
diperoleh melalui proses jual beli di Bursa Efek Indonesia. Harga saham sebagai
indikator nilai asset aktiva perusahaan yang mudah berfluktuasi sejalan dengan
pasang surutnya kegiatan. Bagi perusahaan yang memiliki fundamental operasional
yang kuat dapat mengantisipasi pengaruh negative yang terjadi, sehingga dapat
mempertahankan harga sahamnya. Harga saham di Bursa Efek Indonesia ditentukan
oleh kuat lemahnya permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli . Bagi
investor sejumlah informasi yang berkaitan dengan harga saham perusahaan sangat
penting, sebagai pedoman untuk mengambil keputusan tentang saham perusahaan
yang laya dipilih. Informasi tentang kinerja keuangan perusahaan, manajemen
perusahaan, kondisi ekonomi makro dan informasi relevan lainnya sangat penting
untuk menilai saham yang akurat. Penilaian saham secara akurat dapat mengurangi
risiko dan membantu investor untuk mendapatkan keuntungan yang wajar, karena
investasi saham merupakan investasi berisiko tinggi dan menjanjikan keuntungan
yang besar. Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, harus
dilakukan analisis keuangan. Analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur.
Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks yang menghubungkan dua
data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari
macam-macam rasio dapat memberikan informasi yang lebih baik lagi tentang
kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih
ahli dan berpengalamn dibandingkan analisis yang hanya didasarkan atas data
keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Dengan melihat pentingya
informasi rasio-rasio keuangan perusahaan, maka perlu ditelusuri apakah Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), dan Earning Per Share (EPS).
Pembahasan
1. Statistik
Deskriptif
Setelah data diperoleh dan diolah, selanjutnya akan
ditinjau secara deskriptif mengenai kondisi masing-masing variabel penelitian. Statistik
deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau untuk mendeskripsikan suatu
data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksium.
Tabel 1.1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
|
|||||
|
N
|
Minimum
|
Maximum
|
Mean
|
Std.
Deviation
|
ROA
|
20
|
.0151
|
.1670
|
.047825
|
.0463059
|
NPM
|
20
|
.1277
|
2.7106
|
.501710
|
.5370833
|
EPS
|
20
|
120
|
24162
|
12239.50
|
8930.532
|
HARGA
|
20
|
71870
|
845116
|
382895.20
|
243533.699
|
Valid N (listwise)
|
20
|
|
|
|
|
Sumber
: Hasil Output SPPS v20
Harga
saham mempunyai rentang antara 0,71870 sampai 0,845116 dengan rata-rata sebesar 0,382895,20 dan standar deviasi sebesar 243533,699.
Variabel ROA (Return
on Asset) mempunyai rentang antara 0,0151 sampai 0,1670 dengan rata-rata sebesar 0,047825 dan standar deviasi sebesar 0,0463059. ROA merupakan rasio laba sebelum pajak dibagi dengan
total aktiva. Semakin tinggi nilai ROA maka menunjukkan bahwa manajemen telah
efisien dalam menggunakan atau memanfaatkan aset-aset perusahaan untuk
menghasilkan laba atau pendapatan.
Variabel NPM (Net
Profit Margin) mempunyai rentang
antara 0.1277 sampai 2,7106 dengan rata-rata sebesar 0.501710 dan standar deviasi sebesar 0,5370833. NPM merupakan laba bersih dibagi
dengan total pendapatan..
Variabel EPS (Earning
Per Share) mempunyai rentang
antara 120 sampai 24162 dengan rata-rata sebesar 12339,50 dan standar deviasi sebesar 243533.699. EPS merupakan laba bersih dibagi dengan
jumlah saham bersih yang beredar.
2. Uji Normalitas
Model regresi yang baik mensyaratkan adanya normalitas
pada data penelitian atau pada nilai residualnya bukan pada masing-masing
variabelnya. Model regresi yag baik adalah yang mempunyai distribusi data yang
normal atau mendekati normal. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan
analisis statistik dengan melihat tingkat signifikansi Unstandardized Residual dan analisis grafik dengan melihat normal probablity plot. Apabila memiliki
nilai signifikansi 2-tailed lebih
besar dari 0,05 dan ploting data membentuk satu garis lurus diagonal maka
distribusi data adalah normal. Hasil uji normalitas yang diperoleh dari hasil
olahan SPSS v20 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.2
Tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test
|
|||||
|
ROA
|
NPM
|
EPS
|
HARGA
|
|
N
|
20
|
20
|
20
|
20
|
|
Normal Parametersa,b
|
Mean
|
.047825
|
.501710
|
12239.50
|
382895.20
|
Std. Deviation
|
.0463059
|
.5370833
|
8930.532
|
243533.699
|
|
Most Extreme Differences
|
Absolute
|
.378
|
.390
|
.162
|
.145
|
Positive
|
.378
|
.390
|
.160
|
.145
|
|
Negative
|
-.240
|
-.245
|
-.162
|
-.101
|
|
Kolmogorov-Smirnov Z
|
1.689
|
1.743
|
.726
|
.649
|
|
Asymp. Sig. (2-tailed)
|
.007
|
.005
|
.667
|
.794
|
|
a. Test distribution is Normal.
|
|||||
b. Calculated from data.
|
Sumber: Hasil Output SPSS v20.
Sumber : Hasil Ouput SPSS v20
Berdasarkan
hasil uji normalitas dari gambar dan table uji Kolmogorov-Smirnov diatas, dapat
disimpulkan bahwa seluruh data variabel independen (ROA dan NPM, )
terdistribusi secara tidak normal dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) untuk ROA
0,007 dan NPM 0,005 sedangkan EPS terdistribusi secara normal dengan Asymp.
Sig. (2-tailed) untuk 0,667. dan variabel dependen harga saham
terdistribusi secara normal dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,794.
3. Uji Simultan (Uji F)
Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan
uji F. Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
dalam model regresi linear berganda mempunyai pengaruh terhadap variabel
dependennya. Hasil uji F dapat dilihat pada hasil olahan SPSS v20 pada Output Annova adalah sebagai berikut :
Tabel
1.3
Hasil
Uji Sig. F
ANOVAa
|
||||||
Model
|
F
|
Sig.
|
||||
1
|
Regression
|
.959
|
.436b
|
|||
Residual
|
|
|
||||
Total
|
|
|
||||
a. Dependent Variable: HARGA
|
||||||
b. Predictors: (Constant), EPS, NPM, ROA
|
||||||
Sumber
: Hasil Output SPSS v20
Kriteria
pengujian secara simultan :
Jika F hitung > F tabel berarti H0 ditolak.
Jika F hitung ≤ F tabel berarti H0 diterima.
Atau
Jika Sig. F statistik < 0,05 (H0 ditolak: signifikan secara statistik).
Jika Sig. F statistik > 0,05 (H0 diterima: tidak signifikan secara
statistik).
Berdasarkan
hasil uji signifikansi F pada tabel annova di atas dapat diketahui
nilai F hitung sebesar 0,959 dengan nilai signifikansi sebesar 0,436. Jumlah sampel (n) dalam penelitian ini adalah 20 dengan jumlah variabel = 4. Nilai F tabel dengan taraf signifikansi α = 5%, degree
of freedom df1 (k - 1) = 4 - 1 = 3 dan df2 (n - k) = 20 - 4 = 16, maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2,4168 .
4. Uji Parsial (Uji T)
Pengujian secara parsial ini digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen, yakni Return
On Asset (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS, terhadap variabel dependen, yakni harga
saham. Hasil uji t dapat dilihat
pada hasil olahan SPSS v20 pada Output
Coeffiients adalah sebagai berikut :
Tabel
1.4
Hasil
Uji Sig. t
Coefficientsa
|
||||||||
Model
|
t
|
Sig.
|
||||||
1
|
(Constant)
|
3.233
|
.005
|
|||||
ROA
|
-1.475
|
.160
|
||||||
NPM
|
-.448
|
.660
|
||||||
EPS
|
.439
|
.666
|
||||||
a. Dependent Variable: HARGA
|
||||||||
Sumber : Hasil Output SPSS v20
Dalam
penelitian ini jumlah sampel sebesar (n) = 20, jumlah variabel (k) = 4, taraf
signifikansi α = 5%, dengan degree
of freedom (df) = n - k = 20 - 4 = 16 sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar
2,1199 . Uji signifikansi dari masing-masing variabel
dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Uji signifikansi variabel ROA (X1) terhadap Harga Saham
(Y)
a) Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap Harga Saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA terhadap Harga Saham.
b) Nilai Tabel (0,025;16) = 2,1199
Nilai Hitung = -1,475
c)
Kesimpulan
Dengan hal ini maka berlaku t-tabel < t-hitung atau terima Ho; tolak Ha dimana 2,1199 > -1,475, serta membandingkan tingkat
signifikan, yang diperoleh t > 0,05 atau Ha ditolak yaitu 0,160 < 0,05. Dari hasil tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham.
2.
Uji signifikansi variabel NPM (X2) terhadap Harga Saham (Y)
a) Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara NPM terhadap Harga Saham.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara
NPM terhadap Harga Saham.
b) Nilai Tabel (0,025;16) = 2,1191
Nilai Hitung = -448
c) Kesimpulan
Dengan
hal ini maka berlaku t-tabel > t-hitung atau terima Ho; tolak Ha dimana
2,1191 > -448 , serta membandingkan tingkat
signifikan yang diperoleh t < 0,05
atau Ha ditolak yaitu 0,660 > 0,05. Dari hasil tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa NPM tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.
3.
Uji signifikansi variabel EPS (X3) terhadap Harga Saham
(Y)
a)
Ho : Tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap Harga
Saham.
Ha :Terdapat pengaruh yang signifikan antara EPS terhadap Harga
Saham.
b) Nilai Tabel
(0,025;16) = 2,1191 .
Nilai Hitung = 439
c) Kesimpulan
Dengan hal ini
maka berlaku t-tabel >
t-hitung atau terima Ho; tolak Ha dimana 2,1191
> 439 ,
serta membandingkan tingkat signifikan yang diperoleh t > 0,05 atau Ha ditolak yaitu 0,666 > 0,05. Dari hasil tersebut maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa EPS tidak berpengaruh
terhadap Harga Saham.
Kesimpulan
1.
Tidak terdapat pengaruh antara Return On
Asset (ROA) terhadap Harga Saham.
2.
Tidak terdapat pengaruh antara Net
Profit Margin (NPM) terhadap Harga Saham.
3.
Tidak terdapat pengaruh antara Earning
Per Share (EPS) terhadap Harga Saham.
Daftar
Pustaka
1. Ukago
Kristianus. 2001. Analisa Penerapan
Laporan Nilai Tambah Sebagai Alternatif Penilaian Kinerja Studi Kasus PT.
Telkom Tbk.
2. Christiawan,
Yulius Jogi dan Pradhono. 2004. Pengaruh
Economic Value Added, Residual Income, Earnings Dan Arus KAS Operasi Terhadap
Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Vol. 6, No.2, November 2004, Hal 140-166.
3. Deitiana,
Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan,
Pertumbuhan Penjualan Dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vo.13, No.1, April 2011, Hal 57-66 .
4. Pranowo
Bambang. 2009. Pengaruh Beberapa Kinerja
Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan. 2009. IISN : 0853-7283. Jurnal
Ekonomi Bisnis Tahun 2014, No.3, November 2009.
5. Nurmalasari,
Indah. Analisis Pengaruh Rasio
Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.
6. Riyanto,
Ardian Ganang. Analisis Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance dan Privatisasi Terhadap Kinerja Keuangan.
7. Ardiyani,
Komala dan Arum Ardianingsih. 2010. Analisis
Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Pena,
Vol. 19 No.2, September 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar